Minggu, 26 September 2021

Di Akhirat Kelak Manusia Dikembalikan Ke Tempat Yang Serendah-Rendahnya Karena

16/08/2021 ÿú Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari al-?Aufi yang bersumber dari Ibnu ?Abbas bahwa firman Allah at-Tiin ayat 5 ?kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya ? mengandung arti dikembalikan ke tingkat pikun (seperti bayi lagi). Sehubungan dengan hal ini, Rasulullah saw pernah ditanya tentang kedudukan orang-orang pikun.

Adapun alasan manusia dikemblikan ke tempat yang buruk ialah karena manusia tidak melaksakan apa yang diperintahkan Allah. Lihatlah dengan akal pikiran yang luar biasa dan anggota tubuh yang luar biasa, akan tetapi masih banyak manusia seperti bukan manusia . Sebagaimana dalam QS. al-A?rof/7: 179, bahwa ada di antara mereka yang seperti.

31/07/2021 ÿú Hingga penciptaan makhluknya yang paling sempurna, yaitu manusia . ... lomba untuk menyiapkan bekal kita masing-masing di akhirat kelak . ... kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka, 5. ????? ?????????? ???????? ????????? (Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)) Yakni Kami kembalikan ke usia yang paling buruk, yaitu ke usia tua dan lemah setelah sebelumnya dalam masa muda dan kekuatan. Pendapat lain mengatakan: yakni manusia yang diciptakan Allah dalam keadaan.

10/03/2021 ÿú Kemudian, manusia dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya . Maksudnya, kekuatan tubuh yang awalnya kuat dan gagah berangsur menurun. Berangsur pula menjadi tua. Badan dan pikiran pun menjadi semakin lemah. Tenaga juga makin berkurang. Di saat itulah, manusia kembali menjadi seperti anak-anak, berharap akan belas kasih anak cucu. Ringan.

21/02/2018 ÿú Dan inilah yang menjadi tujuan sumpah di atas. Tsumma radadn?hu (kemudian Kami Kembalikan ia) di akhirat . Asfala s?fil?n ( ke tempat yang serendah-rendahnya ), yakni ke dalam neraka. Menurut satu pendapat, la qad khalaqnal i?s?na (sesungguhnya Kami telah Menciptakan manusia ), yakni anak Adam, 31/01/2019 ÿú Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya , kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya. Tugas manusia menurut Habib Haris terkait dua potensi tersebut adalah, menghargai potensi kemuliaan, dan mengontrol sifat hewaniah dalam diri setiap manusia ?.;"